Aku Harus Bagaimana?

Mungkin seharusnya kau dan aku tidak usah saling mengingat. Atau lebih tepatnya, jangan kau mengingatku. Karena aku justru hanya akan menyusahkan hidupmu. 

Padahal aku hanya ingin kau baik-baik saja melaju dengan hidupmu. Aku tak apa hanya memandangmu dari kejauhan. Toh, mendekat kepadamu justru hanya akan memberikan beban bagimu. Setidaknya itu yang terbesit dalam pikiranku.

Seharusnya aku menyudahi semuanya. Tapi segala memori seolah terkilas kembali dan menyeruak untuk meminta diingat satu per satu. Memori yang berbahaya karena justru membangkitkan rasa.  

Kebaikanmu itu akan ditafsir berbahaya oleh hatiku. Bahwa nun jauh di sana kau mengingatku. Barang sederhana yang kau bawakan itu dengan sebuah doa, bahwa suatu saat aku akan menginjak tanah yang pernah kau singgahi itu. 

Hal-hal sedarhana itu amat berarti bagiku. 

Teramat berharga.

Aku menjadi tak tahu harus bagaimana terhadapmu. 

Aku harus bagaimana, Mas?



LA/14092018

Komentar

Postingan Populer